Total Tayangan Halaman

Selasa, 08 November 2011

Dasar Ilmu tanah Morfologi tanah

I.          PENDAHULUAN
I.1.  Latar belakang
Tanah merupakan lapisan terluar dari kulit bumi yang tersusun bahan-bahan mineral dari hasil pelapukan batuan serta penguraian jasad mahluk hidup yang sudah mati dan merupakan medium pertumbuhan tanaman.
Tanah mengalami perubahan setiap waktunya dan di pengaruhi berbagai faktor termasuk dari iklim, sehingga tanah dapat dikatan bersifat dinamis. Akibatnya tanah di berbagai tempat berbeda-beda.
I.2. Tujuan
Untuk mempelajari klasifikasi suatu tanah pada suatu wilayah dengan cara mengamati profil tanah, yang dibagi atau dibatasi per lapisan dengan mengamati beberapa parameter diantaranya warna tanah, tekstur, struktur, konsistensi, dan lain-lain.
II.       TINJAUAN PUSTAKA
Sifat morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapangan. Sebagian sifat dari morfologi tanah merupakan sifat – sifat fisik dari tanah tersebut.(Sarwono,2010)
II.1. Batas – batas Horison
            Horison adalah lapisan tanah yang terbentuk dari lapisan tanah. Batas anatara horison dengan yang satu dengan horison yang lain disebut batas – batas horison. Batas horison dapat terlihat jelas dan dapat juga terlihat tidak jelas (baur).
            Batas horison dapat di bedakan kedalam beberapa bagian yaitu Nyata ( Lebar peralihan < 2,5 Cm ), Jelas ( Lebar Peralihan 2,5 – 6,5 cm), berangsur ( lebar peralihan 6,5 – 12,5), baur ( Lebar peralihan > 12, 5 Cm).
            Bentuk topografi dari batas Horison juga berbeda-beda, yaitu ada Rata, tidak teratur, berombak, dan terputus.
II.2. Warna Tanah
            Warna tanah setiap Horison berbeda. Sehingga tanah dapat digunakan sebagai petunjuk dalam penentuan horison. Selain dalam hal penentuan horison, warna tanah juga dapat sebagai petunjuk untuk mennetukan kualitas atau kesuburan tanah tersebut. Dan  warna tanah sangat dipengaruhi dari kandungan tanah tersebut.

II.3. Tekstur
            Tekstur merupakan kandungan pembentuk butiran tanah. Secara umum penyusun tekstur tanah ada 3 yaitu : Pasir, Liat dan Debu.
II.4. Struktur Tanah
            Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir – butir tanah. Gumpalan struktur ini terjadi karena butir pasir, debu, liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat atau bahan penyemen seperti bahan Organik dan oksida – oksida besi dan lain – lain. Gumpalan – gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemantapan ( Ketahanan) yang berbeda-beda.
            Struktur dapat dibedakan berdasarkan bentuknya yaitu : Prisma, Tiang, Gumpal, Granuler, remah, sedangkan Ukurannya ada yang sangat halus, halus, sedang, kasar, sangat kasar.
II.4. Konsistensi
            Daya tahan tanah terhadap gaya yang akan merubah bentuk tanah tersebut dinamakn konsistensi. Namun ditentuakan dulu keadaan tanah tersebut. Apakah dia kering , Lembab, atau Lapang.
III.    METODE PRAKTIKUM
III.1. Tempat dan waktu
            Praktikum Dasar – dasar Ilmu Tanah tentang mengamati morfologi tanah dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2011, tapatnya Hari Selasa pukul 08.00 sampai dengan 09.50 yang berlokasi dilahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
III.2. Bahan dan Alat
1.      Meteran
2.      Cangkul
3.      Pisau lapang
4.      Munsel
5.      Afnilevel





III.3. Cara Kerja
1.      Mengamati vegetasi lahan yang mau dia amati.
2.      Mengukur kemiringan lokasi pengamatan.
3.      Melakukan pemboran diempat titik di sekitar lokasi pemboran
4.      Melakukan penggalian untuk membuat profil tanah
5.      Melakukan pengamtan
IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil
Lokasi                                        : Lahan prcobaan
Topografi                                   : relatif miring
Vegetasi                                     : rumput, pisang, ilalang dll
Kedalaman                                 : < 2 m
Kondisi tanah saat pengamatan : Dalam keadaan lapang ( Masi lembab)
HORISON
URAIAN

KEDALAMAN
TOPOGRAFI & UKURAN BATAS HORISON
TEKSTUR
KONSISTENSI
STRUKTUR TANAH
WARNA
O
Tidak terdapat, karena hanya pada lahan tertentu memiliki horison O
A
30 cm
Rata (5 cm)

Lempung Berpasir
Teguh
Gumpal berprisma
(10 mm)
10YR 3/2
Abu-abu kecoklatan
E
30-40 cm
Kempung liat berpasir
Gembur
Keping (5mm)
10YR 7/6
Kuning
Bh
40-54 cm
Lempung berpasir
Teguh
Bersudut (8mm)
10YR 5/8 coklat kekuningan
Bt1
54 -90 cm
Bergelombang (5 cm)
Liat Berpasir
Teguh
Berkeping (12mm)
10YR7/8
Kuning
Bt2
Liat Berpasir
Sangat teguh
Bersudut
(12 mm)
10YR 7/8 Kuning
Bt3
Liat Berdebu
Teguh
Bersudut
(15 mm)
10YR 7/8 Kuning

IV.2. Pembahasan
Batas horison
Batas horison tanah pada setiap kedalaman pada umumnya berbeda-beda diantaranya ada yang nyata, jelas, berangsur dan baur. Sedangkan peralihan dari horison ada yang rata dan ada pula yang bergelombang. Adanya horison-horison menyatakan bahwa tanah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Tanah berasal dari bahan induk yang mengalami pelapukan karena adanya pengaruh dari iklim maupun aktivitas organisme. Pembentukan tanah terjadi selama berabad-abad, sehingga proses perubahan dari batuan induk menjadi bahan induk kemudian menjadi tanah, membutuhkan waktu yang sangat lama.

Warna tanah
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, pada setiap lapisan didominasi warna kuning. Semakin dalam kedalaman profil, cenderung semakin lebih terang daripada warna tanah pada lapisan atasnya. Warna tanah ditentukan dengan membandingkan warna baku pada buku Munsell dengan warna tanah. Warna tanah dipengaruhi oleh kelembabannya serta kandungan tanah tersebut.
 Tekstur
Tekstur tanah pada profil ini terutama pada lapisan atas didominasi oleh  debu dan pasir. Sedangkan pada lapisan tengah sampai bawah didominasi oleh liat dan debu bahkan pada lapisan bawah lebih banyak mengandung liat. Hal ini dibuktikan pada saat tanah diberi air terasa lengket dan licin, dan pada lapisan atas sedikit terasa kasar.
Struktur
Struktur tanah pada tiap lapisan di pengaruhi oleh kandungan dari tanah tersebut jika tanah tersebut mengandung liat struktur nya dominan bersudut.
Konsistensi
Pada profil tanah ini, konsistensi pada keadaan lembab adalah teguh, sangat teguh dan ekstrim teguh. Hal ini menandakan bahwa tanah ini memiliki ketahanan yang kuat terhadap gaya-gaya dari luar selain itu mungkin juga dikarenakan tekstur tanahnya yang didominasi oleh liat sehingga partikel-partikel tanahnya saling mengikat yang tinggi.

V.                KESIMPULAN
Tanah bersifat dinamis, dimana tanah mengalami perkembangan setiap waktunya. Karakteristik tanah di setiap daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya. Tanah dapat dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimilikinya. Data yang diperlukan untuk genesis dan klasifikasi tanah adalah data mengenai sifat-sifat tanah yang terbentuk sebagai akibat proses pembentukan tanah atau yang mempengaruhi proses pembentukan tanah. Pemilihan profil untuk pengambilan contoh tanah harus benar-benar diperhatikan, harus mewakili suatu daerah. Pengambilan contoh tanah dilakukan untuk menentukan sifat-sifat tanah, baik sifat fisik maupun sifat kimia tanah. Pada praktikum ini kami hanya mengamati sifat-sifat fisik tanah, sedangkan untuk pengamatan sifat-sifat kimia tanah hanya dapat dilakukan di laboratorium. Sesuai dengan prosedur bahwa pengamatan sifat-sifat fisika tanah dapat dilakukan langsung di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, 2010. Ilmu tanah.akademika Pressindo, Jakarta
Lili Oktaviani, Dkk,2008. Laporan praktikum morfologi dan klasifikasi tanah pengamatan profil tanah. Fakultas pertanian Universitas padjadjaran, Jatinangor






Tidak ada komentar:

Posting Komentar