Total Tayangan Halaman

Jumat, 11 November 2011

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Tanah


LAPORAN PRAKTIKUM DASAR – DASAR ILMU TANAH
AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2 0 1 1
 

PERSENTASE KADAR AIR LAPANG(KAL), BERAT VOLUME(BV) DAN TOTAL RUANG PORI (TRP) PADA TANAH UTUH

NAMA           : VOLSKY PINTUBATU
NIM                : D1A010061
I.          PENDAHULUAN
1.1.    Latar belakang
Tanah merupakan media yang penting bagi tumbuhnya tumbuhan. Hal ini disebabkan karena tanah di samping sebagai bahan penyangga untuk berdirinya tumbuhan, tanah juga merupakan sumber mineral dan air bagi tumbuhan di atasnya. Sedangkan air merupakan salah satu komponen penting dalam tanah yang dapat menentukan suatu tumbuhan dapat hidup atau tidak. Kualitas tanah di pengaruhi oleh Berat Volume, Kadar air Lapang dan Total ruang pori dari tanah tersebut.

1.2. Tujuan
            Untuk mengetahui cara mengukur Kadar Air Lapang, Berat Volume, serta Total Ruang Pori pada tanah Utuh.
II.       TINJAUAN PUSTAKA
Dalam pertanian Kualitas tanah harus diperhatikan. Karena tanah merupakan factor penting dalam budidaya pertanian.
KAL ( Kapasitas Lapang )
Kapasitas lapang merupakan kadar air yang ada pada tanah setelah mengalami gaya gravitasi. Dikatakan kapasitas lapang jika tanah sudah didiamkan selama 24 jam dari setelah hujan. Maka pada saat setelah 24 jam lah di katakan tanah dalam keadaan lapang.
Kapasitas lapang dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
BTB – BTK  x 100 %
     BTK

Berat Volum ( BV)
            Berat Volume  menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk pori tanah. Berat volume merupakan petunjuk tentang kepadatan suatu tanah
            Untuk mencari Berat Volume sebagai berikut :
BTK/ Volum Ring
Total Ruang Pori
Porositas adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) tang terdapat dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi tanah. Porositas dapat ditentukan melalui 2 cara, yaitu menghitung selisih bobot tanah jenuh dengan bobot tanah kering dan menghitung ukuran volume tanah yang ditempati bahan padat. Komposisi pori-pori tanah ideal terbentuk dari kombinasi fraksi debu, pasir, dan lempung. Porositas itu sendiri mencerminkan tingkat kesarangan untuk dilalui aliran masa air (permeabilitas, jarak per waktu) atau kecepatan aliran air untuk melewati masa tanah (perkolasi, waktu per jarak). Kedua indikator ini ditentukan oleh semacam pipa berukuran non kapiler (yang terbentuk dari pori-pori makro dan meso yang berhubungan secara kontinu) di dalam tanah. Hal tersebut menekankan bahwa tanah permukaan yang berpasir memiliki porositas lebih kecil daripada tanah liat. Sebab tanah pasir memiliki ruang pori total yang mungkin rendah tetapi mempinyai proporsi yang besar yang disusun oleh komposisi pori-pori yang besar yang efisien dalam pergerakan udara dan airnya. Ini berarti karena prosentase volume yang terisi pori-pori kecil pada tanah pasir menyebabkan kapasitas menahan air nya rendah. Maka tanah-tanah yang memiliki tekstur halus, memiliki ruang pori lebih banyak dan disusun oleh pori-pori kecil karena proporsinya relatif besar.  
            Untuk mencari Total Ruang Pori disumpulkan dapat dicari dengan Rumus
:
III.    METODE PRAKTIKUM
3.1. Tempat dan waktu
            Dalam praktikum ini Pengambilan sampel tanah dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2011, tapatnya Hari Selasa pukul 08.00 sampai dengan 09.50 di Lahan Percobaaan, Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Dan melakukan pengukuran serta pengamatan di Lab. Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jambi.


3.2. Bahan dan Alat
1.      Ring 2 buah
2.      Pisau Cutter
3.      Cangkul
4.      Tutup gallon
5.      Parang
6.      Oven
7.      Timbangan
3.3.  Cara Kerja
Dalam Pengambilan Sampel Tanah dari Lahan
1.      Membersihkan Lahan dari tumbuh-tumbuhan diatasnya.
2.      Membuang tanah 5 cm serta diratakan
3.      Memasukkan ring pertama kedalam tanah dan di ikuti ring kedua
4.      Mengorek tanah tempat ring tertanam, dan menjaga agar ring bagian bawah tidak goyang.
5.      Mengambil ring kedua dan mengikikis tanah di permukaan ring agar rata dengan ring, agar volume dalam ring sama dengan volume tanah.
6.      Menutup kedua sisi dengan penutup gallon.
Dalam pengamatan dan pengukuran
1.      Menimbang sampel + ring. ( Berat Basah + Ring)
2.      Memasukkan kedalam oven 105oC selam + 48 jam.
3.      Timbang Kembali ( Berat Kering + ring )
4.      Menghitung Volume tanah dengan menghitung volume Ring dengan menggunakan diameter Dalam.
                                                                                     








IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.  Hasil

4.2. Pembahasan
        Kadar Air Lapang pada setiap sampel diatas dapat di katakan sama. Karena persentase Kadar Air Lapang setiap sampel hampir setengah dari Total ruang Pori dari sampel. Semakin tinggi perbandingan Kadar Air Lapang dari Total Ruang Pori, berarti tanah tersebut banyak mengandung organik. Karena hanya tanah organik yang mampu mengikat air lebih banyak, bahkan tanah organik mampu mengikat air 6 kali dari berat tanah tersebut. Jadi, dapat dikatakan bahwa tanah yang paling banyak mengandung tanah organik dari sampel diatas adalah sampel tanah no II karena persentase perbandingan Kadar Air Lapang sampel Tanah tersebut dengan Total Ruang Pori adalah 59.13 %. Dan semakin besar persentase perbandingan Kadar Air Lapang pada tanah maka tanah tersebut sudah dikatakan subur.
        Berat Volume sampel tanah pada setiap sampel tanah juga memiliki perbedaan yang tidak terlalu jauh. Ini menandakan bahwa kandungan mineral dari setiap sampel tanah hampir sama. Namun jika diambil sampel yang paling banyaj mengandung mineral adalah sampel No. 5. Karena berat volume dari sampel ini lah yang paling besar. Karena acuan dari perhitungan merupakan berat jenis dari tanah mineral, maka semakin besar jumlah berat volume dari sampel tanah maka semakin banyak pula tanah tersebut mengandung mineral.
        Tekstur tanah, seperti liat, lempung dan pasir dapat ditentukan melalu persentase total ruang pori. Total ruang pori pada tanah yang mengandung banyak liat memiliki Total Ruang Pori yang kecil karena, struktur liat yang sangat kecil mampu mengisi pori – pori tanah, sehingga menutup semua ruang pori pada tanah. Misalnya pada sampel No.5. dari semua sampel menunjukkan bahwa sampel nomor lima lah yang memiliki Total Ruag pori yang sangat kecil. Dengan kata lain dari semua sampel yang ada sampel nomor lima lah yang memiliki kandungan liat ataupun mineral yang lebih banyak. Hal ini juga di pertegas oleh Berat Volume sampel tersebut. Bahwa berat volume sampel yang paling besar dari semua sampel adalah nomor Lima. Yang sudahndi bahas sebelumnnya bahwa semakin besar Berat Volume Tanah maka kandungan tanah tersebut di dominasi oleh mineral. Karena dasar untuk mencari Berat Volume tanah, dengan menggunakan berat Volum dari tanah Mineral.
V.                KESIMPULAN
Persentase Ruang Pori, Berat Volume dan Kadar Air lapang Mempengaruhi susunan dan kandungan dari tanah tersebut.
Semakin tinggi Kadar Air Lapang Tanah maka kandungan organik dari tanah tersebit semakin besar.
Semakin kecil Total Ruang Pori Tanah maka kandungan mineral tanah tersebut besar,
Semakin besar berat volume tanah maka semakin besar pula kandungan mineralnnya.( dengan catatan bahwa untuk mencari berat volume tanah tersebut dengan menggunakan berat jenis tanah mineral sebagai acuan).

DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, 2010. Ilmu tanah.akademika Pressindo, Jakarta
Erizal, Dr, Ir, MAgr ,2009. Bahan Kuliah , Mekanika Tanah , Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Tito Sucipto, Shut, Msi, 2009, PENENTUAN KADAR AIR DALAM SEL KAYU, Karya Tulis, Departmen Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Robby primadani, 2006, KADAR AIR TANAH PADA KAPASITAS LAPANG, Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika-IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar