Total Tayangan Halaman

Senin, 05 Desember 2011

LAPORAN PERSENTASE KADAR AIR LAPANG(KAL) TANAH TERGANGGU DALAM KEADAAN JENUH


PERSENTASE KADAR AIR LAPANG(KAL) TANAH TERGANGGU DALAM KEADAAN JENUH

NAMA           : VOLSKY PINTUBATU
NIM                : D1A010061
I.          PENDAHULUAN
1.1.    Latar belakang
Tanah merupakan media yang penting bagi tumbuhnya tumbuhan. Hal ini disebabkan karena tanah di samping sebagai bahan penyangga untuk berdirinya tumbuhan, tanah juga merupakan sumber mineral dan air bagi tumbuhan di atasnya. Sedangkan air merupakan salah satu komponen penting dalam tanah yang dapat menentukan suatu tumbuhan dapat hidup atau tidak.
1.2. Tujuan
            Untuk mengetahui cara mengukur Kadar Air Lapang, pada saat tanah dalam keadaan jenuh.
II.       TINJAUAN PUSTAKA
Dalam pertanian Kualitas tanah harus diperhatikan. Karena tanah merupakan factor penting dalam budidaya pertanian.
KAL ( Kapasitas Lapang )
Kapasitas lapang merupakan kadar air yang ada pada tanah setelah mengalami gaya gravitasi. Dikatakan kapasitas lapang jika tanah sudah didiamkan selama 24 jam dari setelah hujan. Maka pada saat setelah 24 jam lah di katakan tanah dalam keadaan lapang.
Kapasitas lapang dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
BTB – BTK  x 100 %
     BTK


III.    METODE PRAKTIKUM
3.1. Tempat dan waktu
            Dalam praktikum ini Pengambilan sampel tanah dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2011, tapatnya Hari Selasa pukul 08.00 sampai dengan 09.50 di Lahan Percobaaan, Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Dan melakukan pengukuran serta pengamatan Tanggal 23 November 2011 di Lab. Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
3.2. Bahan dan Alat
1.      Botol Air Mineral yang sudah dipotong atasnya dan diberi lubang dibawahnya
2.      Pisau Cutter
3.      Sampel tanah terganggu
4.      Saringan tanah 16 mesh
5.      Air
6.      Oven
7.      Timbangan
8.      Cawan
3.3.  Cara Kerja
Dalam Pengambilan Sampel Tanah dari Lahan
1.      Membersihkan Lahan dari tumbuh-tumbuhan diatasnya.
2.      Membuang tanah 5 cm serta diratakan
3.      Menngambil tanah yang sudah terganggu lalu dikering angin kan..
Dalam pengamatan dan pengukuran
1.      Mengayak tenah yang sudah kering angin secukupnya.
2.      Memasukkan tanah yang sudah diayak kedalam botol air mineral.
3.      Menetesi air ke atas tanah hingga tanah basahnya merata.
4.      Mendiamkan tanah dengan menggantung agar air gravitasi keluar dari tanah selama 1 x 24 jam
5.      Menimbang cawan yang digunakan sebagai wadah untuk mengoven tanah.
6.      Mengambil 3 sampel tanah dari tanah yang sudah di diamkan tersebut sebagai sampel tanah basah lalu menimbang dengan timbangan digital sekaligus dengan cawannya
7.      Mengoven tanah dengan suhu 1050C hingga kadar air dari tanah habis.
8.      Menimbang tanah yang sudah di oven sebagai sampel tanah kering.


IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1.  Hasil
SAMPEL TANAH
BERAT CAWAN
BERAT BASAH + CAWAN
BERAT KERING + CAWAN
BERAT KERING
BERAT BASAH
KAL
KAL RATA-RATA
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
KEL 1
3.1
3.3
3.4
41.3
48.5
45.7
29.5
34.7
42.7
26.4
31.4
39.3
38.2
45.2
42.3
44.70
43.95
7.63
32.09
KEL 2
21.8
22
24.3
154.4
140.6
125.5
120
110
99
98.2
88
74.7
132.6
118.6
101.2
35.03
34.77
35.48
35.09
KEL 3
22
10.5
20.8
37.1
34.5
42.3
34.7
33.5
32.2
12.7
23
11.4
15.1
24
21.5
18.90
4.35
88.60
37.28
KEL 4
20.4
17.4
22.4
115.5
112.8
130.4
85.3
84.3
92.7
64.9
66.9
70.3
95.1
95.4
108
46.53
42.60
53.63
47.59
KEL 5
3.4
3.2
3.5
47.8
51.3
52.6
39.1
39.5
45.4
35.7
36.3
41.9
44.4
48.1
49.1
24.37
32.51
17.18
24.69
KEL 6
3.7
3.4
3.2
38.8
39.9
60.6
29.4
29.7
45.4
25.7
26.3
42.2
35.1
36.5
57.4
36.58
38.78
36.02
37.13

4.2. Pembahasan
            Hasil data diatas merupakan hasil dari data sampel tanah yang keadaan tanahnya yang sudah di jenuhkan. Perbedaan Kadar Air Kapasitas Lapang tanah pada saat keadaan jenuh dengan keadaan pada saat pengambilan sampel dilapangan memiliki perbedaan namun perbedaanya tidak terlalu berbeda jauh. Hal ini disebabkan karena kandungan tanah yang masih sama.
            Namun dalam keadaan jenuh pori – pori tanah yang terisi oleh air akan lebih besar di banding pada saat pengambilan sampel tanah di lapangan. Hal ini dpat dilihat dari hasil Kadar air lapang rata – rata dari setiap sampel. Bahwa persentase Kadar Air Lapang tanah tersebut lebih dari 25 %.
            Besarnya kadar Kapasitas Air Lapang di pengaruhi struktur serta kandungan tanah tersebut. Pada hasil praktikum sebelumnya baha sampel tanah no 5 adalah tanah yang mengandung mineral lebih banyak. Sifat mineral yang sangat kecil membuat pori-pori tanah dapat disi oleh liat. Sehingga kemampuan pori tanah untuk menmpung air lebih sedikit. Sehingga Kadar Air Kapasitas Lapang tanah tersebut lebih kecil.
           

Lain dengan sampel yang lainnya. Kadar Air dalam Kapasitas Lapang tanah tersebut lebih besar. Itu disebabkan karena kandungan organik tanah tersebut lebih mendominasi sehingga air yang terikat pada pori-pori tanah semakin banyak. Hal itu di karenakan sifat organik yang sangat baik dalam hal mengikat air. Organik dapat mengikat air 6 kali dari berat organik tersebut. Dan pada saat tanah dijenuhkan dengan air maka kadar air lapang tanah tersebut lebih besar lagi dibanding pada saat sampel tanah berasal dari tanah yang diambil dari lapangan.

V.                KESIMPULAN
Semakin tinggi Kadar Air Lapang Tanah maka kandungan organik dari tanah tersebut semakin besar.
            Jika tanah di jenuhkan kandungan air yang mengisi pori tanah air akan menjadi lebih besar, sehingga Kadar Air Kapasitas Lapang pada saat tanah di jenuhkan persentasenya akan lebih besar di banding dengan pada saat mengambil sampel tanah dari lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, 2010. Ilmu tanah.akademika Pressindo, Jakarta
Erizal, Dr, Ir, MAgr ,2009. Bahan Kuliah , Mekanika Tanah , Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Tito Sucipto, Shut, Msi, 2009, PENENTUAN KADAR AIR DALAM SEL KAYU, Karya Tulis, Departmen Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Robby primadani, 2006, KADAR AIR TANAH PADA KAPASITAS LAPANG, Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika-IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

 







1 komentar:

  1. OK OK blog mu...
    singgah juga ke blog qu yang tag seberapa thu y..

    BalasHapus